“Negara CHINA”
- Sejarah
Negara China
Cina
adalah nama dari daerah budaya dan pemukinan turun temurun dari budaya kuno
sejak zaman dahulu sampai sekarang yang termasuk negara di Asia Timur. Salah
satu peradaban tertua di dunia adalah peradaban Cina, yaitu sejarah Cina dan
budaya beberapa negara yang ada sejak 6 milenia.
Berdasarkan
sejarah Cina, perang saudara berakhir dengan jalan buntu. Akibatnya,
terbentuklah dua negara dengan dua nama Cina, yaitu Republik Rakyat Cina(lebih
dikenal dengan Cina dengaan kekuasaannya di Cina daratan,Hongkong, dan Makau)
dan Republik Cina (lebih dikenal Taiwan) dengan kekuasaan di pulau Taiwan serta
pulau-pulau sekitarnya. Tapi, sebagian besar negara lain beranggapan bahwa
daerah yang diperintah oleh Taiwan adalah bagian dari Republik Rakyat Cina
Sampai
saat ini, Cina adalah peradaban paling tua di dunia. Hal ini terlihat dari
sistem penulisan yang konsisten dari dulu sampai sekarang. Selain itu, banyak
penemuan penting yang berasal dari
peradaban Cina kuno, misalnya
kertas, kompas, serbuk mesiu, dan lain-lain. Inilah sejarah cina dengan
peradabannya.
Sejarah
Cina diawali ketika manusia modern tiba pertama kali di Cina dan Asia Tengah
sekitar 50.000 SM. Mereka adalah manusia Zaman Batu yang tinggal di gua-gua
bersama anjing mereka. Mereka memenuhi kebutuhan makanan dengan cara berburu
dan meramu.
Pada 4000 SM,
penduduk Cina mulai menanam padi serta beternak biri-biri dan ayam. Pada 3000
SM, mereka bahkan telah menggunakan gerabah dan tinggal di rumah. Sekitar 1800
SM, Dinasti Shang menaklukkan sebagian besar wilayah Cina dan memerintah negeri
tersebut di bawah seorang kaisar. Sejak saat itu, sejarah Cina dicatat menurut
dinasti-dinasti yang berkuasa.
Sejarah Cina pada
Masa Kekuasaan Dinasti
Pada
1100 SM Dinasti Chou menaklukkan Cina. Pada masa ini, yaitu sekitar 700 SM,
para pandai besi Cina belajar membuat peralatan dan senjata dari besi. Masa
tersebut juga merupakan zaman Konfusius. Namun, pada 481 SM Cina terpecah
menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang saling berperang. Kejadian ini adalah
catatan sejarah Cina yang sangat penting.
Pada
221 SM, Dinasti Ch’in berhasil menyatukan Cina kembali. Mereka bahkan membawa
kejayaan Cina melebihi masa-masa sebelumnya. Bukti kebesaran Dinasti Ch’in
masih bisa dilihat hingga saat ini, yaitu Tembok Besar Cina (bukti sejarah Cina
yang mengagumkan).
Dinasti
Ch’in berumur pendek. Mereka digusur oleh Dinasti Han pada 202 SM. Dinasti Han
meraih banyak keberhasilan. Mereka berdagang sepanjang Jalur Sutera dengan
orang-orang Persia dan Romawi. Mereka juga menyerang India dan ketika kembali
membawa ajaran Buddha ke Cina.
Pada
220 M, Cina kembali terpecah. Kali ini Cina terbagi menjadi tiga kerajaan.
Pada
581 M, seorang jenderal bernama Wen Ti berhasil menyatukan tiga kerajaan
tersebut dan mendirikan Dinasti Sui. Putra Wen Ti, Yang Ti, memerintahkan
penggalian kanal besar yang menghubungkan Sungai Kuning dan Sungai Yangtze.
Namun, Yang Ti terbunuh pada 618 M, dan penguasa berikutnya mendirikan Dinasti
Tang.
Pada
618 M, di bawah Dinasti Tang, kota-kota di Cina mulai tumbuh. Pajak dan
perdagangan diorganisasi dengan lebih baik. Wilayah Cina makin luas, dan bahkan
lebih luas daripada Cina saat ini. Namun, sejumlah perang saudara melemahkan
Dinasti Tang.
Pada
960 M, Dinasti Sung mengambil alih Cina. Mereka menghadapi banyak masalah, di
antaranya penyerbu dari Asia Tengah yang mengganggu Jalur Sutera. Para pedagang
kemudian beralih ke selatan, yaitu India.
Pada
1279 M, bangsa Mongol menyerbu dari Asia Tengah dan menaklukkan Cina. Bangsa
Mongol memerintah Cina di bawah Genghis Khan dan dilanjutkan oleh Kublai Khan.
Mereka mendirikan Dinasti Yuan, yang daerah kekuasaannya meliputi Asia Tengah,
India, Asia Barat, dan Eropa Timur. Namun, pada 1330 M, penduduk yang mendiami
wilayah Kekaisaran Mongol terserang wabah penyakit. Kerajaan Mongol pun
tercerai-berai.
Sejarah
Cina menyebutkan bahwa Dinasti Ming mengambil alih kekuasaan pada 1368 M.
Dinasti Ming mencapai puncak kekuasaannya pada awal abad ke-15. Pasukan Cina
kembali menaklukkan Annam, wilayah Vietnam saat ini.
Sementara
itu, armada laut Cina berlayar mengarungi Laut Cina dan Samudra Hindia. Mereka
menjelajahi lautan hingga pantai timur Afrika. Dinasti Ming melemah akibat
perang berkepanjangan melawan bangsa Mongol dan penyerangan kota-kota pesisir
oleh bangsa Jepang.
Pada
1644 M, orang-orang Manchu merebut Beijing dan mendirikan dinasti kekaisaran
terakhir, Dinasti Qing. Penguasa Manchu meluaskan pengaruhnya hingga ke
Xinjiang, Tibet, dan Mongolia.
Namun,
pada abad ke-18 kekuasaan Dinasti Qing mulai melemah. Cina terlibat dalam
Perang Candu melawan Inggris pada 1840 M. Cina bahkan harus menyerahkan Hong
Kong kepada Inggris pada 1842 M.
Penguasa
Dinasti Qing juga harus menghadapi beberapa pemberontakan, di antaranya
Pemberontakan Taiping, Nien, Panthay, dan Boxer. Akhirnya, Revolusi 1911 M yang
dipimpin Sun Yat-sen menjungkalkan Dinasti Qing dan mengakhiri monarki feodal
Cina yang telah berusia 2.000 tahun.
Sejarah Cina:
Republik Cina
Pada
12 Maret 1912, pemerintahan sementara Republik Cina terbentuk di Nanjing. Sun
Yat-sen terpilih sebagai presiden. Namun, sebagai bagian dari perjanjian agar
penguasa Qing mau mundur, Sun Yat-sen terpaksa menyerahkan kekuasaan kepada
Yuan Shikai, mantan perdana menteri pemerintahan Qing. Inilah awal mula sejarah
Cina yang berhubungan dengan pembentukan Republik Cina.
Khawatir
akan timbulnya pemberontakan, Yuan Shikai mundur pada Maret 1916 dan meninggal
pada Juni di tahun yang sama. Kosongnya kekuasaan mengakibatkan Cina
tercerai-berai. Setiap wilayah menjadi daerah kekuasaan panglima-panglima
perang yang saling bersaing.
Orang
Cina memasuki Zaman Perunggu pada 2000 SM. Saat itu mereka sudah mempergunakan
tulisan.
Perang Kuomintang
dan PKC
Perseteruan
KMT dan PKC juga tercatat dalam sejarah Cina.Pada 1920-an, Sun Yat-Sen bermakskud
menyatukan Cina kembali dan mendirikan basis perjuangannya di Cina
selatan.Dengan bantuan Uni Soviet, dia besekutu dengan partai Komunis Cina
(PKC).Setelah Sun Yat-Sen meninggal pada 1925, penerusnya, Chiang Kai-Shek
berhasil menguasai sebagian besar Cina di bawah bendera Kuomintang (KMT) yang
behaluan nasionalis.Saat itu, PKC juga mulai berusaha menanamkan pengaruhnya
sehingga bersaing dengan KMT.
Pada 1927 M, Chiang mengejar tentera
PKC dan mendesak mereka dari basis-basis komunis di Cina selatan dan
timur.Pasukan PKC terpaksa mengadakan long march ke daerah barat daya dan
mendirikan basis gerinya di Provinsi Yan'an dan Shaanxi.Selama long march ini,
muncul pemimpin PKC yang baru Mao Zedong.
Sejarah Cina:
Republik Rakyat Cina
Partai
Komunis China (PKC) diorganisasikan pada 1921.Setelah 1923, PKC bersekutu
dengan Kuomintang namun pada 1927 persekutuan tersebut bubar ketika Ching Kai
Shek memimpin Kuomintang.Pada tahun itu pula, PKC kehilngan basis massanya di
Shanghai.Padahal, mengharapkan dukungan para pekerja di kota-kota Cina
nampaknya menjadi hal yang mustahil.Dalam kondisi seperti itulah, Mao Zedong
naik menjadi pemimpin PKC dan memberikan orientasi yang hampir semata-mata
agraris.Perang saudara di Cina antara PKC damn Kuomintang berakhir pada
1949.Hasilnya, pihak komunis menguasai China Daratan dan Kuomintang menguasai
Taiwan serta beberapa pilau-pulau lepas pantai di Fujian.Pada 1 Oktober 1949,
Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat China dan mendirikan sebuah negara
komunis dengan ibukota Beijing.
- Inflasi
China
Republik
Rakyat China mengalami masa inflasi terparah pada tahun 1948-49. Memaksa bank
sentral dari sebuah wilayah regionalnya yaitu provinsi Xinjiang mengeluarkan
mata uang dengan nominal 6.000.000.000 Yuan pada tahun 1949.
China
yang kini masuk negara dengan perekonomian terkuat pernah mengalami
hiperinflasi. Negara ini mengalami
hiperinflasi pada Oktober 1947 hingga Mei 1949 dengan tingkat inflasi 14%.
Kondisi ini membuat harga meningkat dua kali lipat setiap lima hari, 8 jam.
Hiper inflasi China terjadi setelah Perang Dunia II. Kala itu China terbagi
oleh perang saudara. Nasionalis dan Komunis berjuang untuk mengontrol negara
dan bersaing dalam proses memperkenalkan mata uang, meninggalkan sistem moneter
China terfragmentasi di 1948.
Dapat
dilihat dari media massa di Hongkong SAR seperti The Standard, South China
Morning Post, dan Financial Times pada pertengahan Desember 2007 ramai
memberitakan inflasi China yang mencapai 6,9 persen (Oktober 2006-Oktober
2007). Angka ini merupakan angka tertinggi sejak 11 tahun terakhir.
Sebagai
hasilnya, secara keseluruhan di sepanjang tahun 2014, inflasi China tercatat
mencapai 2 persen, di mana tingkat tersebut tercatat turun sebesar 0,6 poin
dibanding tahun sebelumnya.
BEIJING
- Angka inflasi di China pada April 2015 naik moderat sebesar 1,5% sebagai
tanda penurunan harga dalam 37 bulan berturut-turut. Hal ini disampaikan Biro
Statistik Nasional China dalam laporannya.
- Kategori
inflasi negeri china
Inflasi
adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Kategori
inflasi :
- Inflasi Ringan : kurang dari 10%
per tahun
- Inflasi Sedang : antara 10% sampai
30% per tahun
- Inflasi Berat : antara 30% sampai
100% per tahun
- Hiperinflasi : lebih dari 100% per
tahun
Siapa
sangka China yang kini masuk negara dengan perekonomian terkuat pernah
mengalami hiperinflasi. Negara ini
mengalami hiperinflasi pada Oktober 1947 hingga Mei 1949 dengan tingkat
inflasi 14%. Kondisi ini membuat harga meningkat dua kali lipat setiap lima
hari, 8 jam. Hiper inflasi China terjadi setelah Perang Dunia II. Kala itu
China terbagi oleh perang saudara. Nasionalis dan Komunis berjuang untuk
mengontrol negara dan bersaing dalam proses memperkenalkan mata uang,
meninggalkan sistem moneter China terfragmentasi di 1948.
Namun
angka inflasi di China pada April 2015 sebesar 1,5% sebagai tanda penurunan
harga dalam 37 bulan berturut-turut, yang terholong katergori “INFLASI RINGAN”.
- Kebijakan
Pemerintah China
Cina dalam
beberapa tahun terakhir ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat. Tetapi
ekspansi yang cepat ini menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi diatas target
bank sentral. Selain itu juga timbul kekhawatiran adanya formasi gelembung
aset. Pemerintah Cina saat ini telah mencoba menahan laju inflasi dan lonjakan
harga properti dengan memperketat pasar kredit. Bank sentral telah meningkatkan
suku bunga acuan lima kali dalam beberapa tahun terakhir dan juga meningkatkan
cadangan rasio bank, kemudian mengurangi jumlah uang yang bisa dipinjam. Analis
mengatakan disaat kebijakan ini bisa mengurangi lonjakan harga, mereka
menurunkan pertumbuhan.
Maka dari
itu pemerintah cina membuat kebijakan dengan meningkatkan tingkat pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan daya tarik investasi dan pasar-pasar di China telah
mendorong perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia berbondong-bondong
menanamkan investasinya. China menerima investasi asing dalam jumlah amat
besar, jauh melebihi investasi asing ke Negara-negara kawasan Asia-Pasifik
lainnya (di luar Jepang).
Dalam
pertumbuhan ekonomi di cina factor-faktor yang mempengaruhi anatara lain:
Rendahnya Upah Buruh, Stabilitas Politik, Kebijakan Pendidikan, Kebijakan
Pembangunan Infrastuktur, Semangat Wirausaha dan Deng
Xiaoping tokoh kunci keberhasilan
pembangunan ekonomi China, setelah melakukan serangkaian reformasi yang ditujukan untuk menyelesaikan situasi
ekonomi China.
Sumber :