PERDAGANGAN
BEBAS MERUPAKAN ANCAMAN ATAU KEUNTUNGAN??
Berbicara
tetang perdagangan bebas sekarang sudah menjadi topik hangat yang diperbincangkan
diseluruh dunia. Di Indonesia sendiri sekarang perdagangan bebas sudah
merajalela dimana-mana. Sebelumnya kita harus ketahui apakah perdagangan bebas
itu terlebih dahulu!!!
PERDAGANGAN BEBAS ialah suatu jalur lalu-lintas perdagangan antar Negara-negara diseluruh dunia yang melakukan perdagangan tanpa adanya suatu hambatan apapun seperti pajak ekspor dan impor. Dan mendapat suatu keuntungan disetiap Negara yang bekerjasama dalam meningkatkan produk-produknya dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi Negara-negara yang terlibat didalamnya.
Dengan adanya perdagangan bebas
biasanya bertujuan untuk kesejahterakan masyarakat-masyarakatnya dan juga
memperluas perdagangan keseluruh Negara. Perdagangan bebas juga dapat
menimbulkan dampak negatif maupun dampak positif bagi Negara yang terlibat.
Seperti di Indonesia juga mendapat dampak-dampak dari perdagangan bebas tersebut.
Dampak negatif yang dihadapi
seperti dalam pengertian perdagangan bebas diatas yang menyimpulkan bahwa
perdagangan bebas itu merugikan Negara karena biaya ekspor pajak dan biaya impor pajak yang didapat hanya 0% dan
lapangan pekerjaan juga menjadi dampak negatifnya. Maka dari itu setiap Negara
harus mampu melakukan persaingan dengan baik untuk meningkatkan keuntungan.
Sedangkan dampak positif yang
diterima Indonesia itu memberi peluang bagi para pengangguran-pengangguran di
Indonesia untuk bekerja, meningkatkan kerjasama antar Negara dan member
keuntungan pada Negara karena setiap pedagang otomatis akan membayar pajak
Negara kepada Negara selain pajak impor dan ekspor kan.
Kalau menurut saya perdagangan
bebas di Indonesia merupakan bencana besar dan sangat tidak memungkinkan karena
lihat saja banyak perusahaan asing sangat mendominasi di indonesia. Dan juga
produk-produk asing yang sudah merajalela di pasar-pasar di Indonesia.
Sebenarnya perdagangan sendiri
dapat sangat menguntungkan Negara tapi karena daya saing Indonesia yang sangat
kurang dibanding Negara asing. Maka, Kebebasan laba yang diperoleh Indonesia
juga menjadi tidak baik karena ± 85% di pegang perusahaan
asing dan sisanya di pegang Indonesia. Apalagi kita lihat sekarang hampir di
setiap keseharian masyarakat Indonesia sudah banyak yang memakai produk-produk
asing. Jadi, ini merupakan ancaman buruk bagi perekonomian Indonesia.
Sayangnya Pemerintah sekarang itu
kurang sekali memperhatikan dan kurang bijak mengurus perdagangan ini.
Seharunya adanya perdagangan bebas ini menjadi peluang besar bagi Indonesia
untuk mempromosikan, meningkatkan kualitas produk dan mendagangkan
produk-produk hasil Indonesia. Namun sayang perdagangan bebas ini tampak
menjadi sebuah ancaman. Hal ini disebabkan karena kita terlalu memberi
kebebasan laba bagi Negara-negara asing yang bebas megimpor produk ke Indonesia.
Seharusnya menguntungkan bagi Negara, tapi ujung-ujungnya Negara malah mejadi rugi
sangat besar.
Mudah masuknya produk-produk China yang harganya relatif sangat murah akan mematikan UKM. Hal itu dapat menghambat daya saing dari produk-produk UKM karena masyarakat Indonesia memliki tingkat perekonomian yang lemah. Masih banyak masyarakat yang miskin. Masyarakat Indonesia lebih cenderung menyukai barang yang harganya murah walaupun mereka tahu barang tersebut bukan produk Indonesia. Bukan berarti mereka tidak mendukung produk Indonesia atau tidak ingin memajukan produk Indonesia, melainkan tuntutan ekonomi lah yang menuntut mereka membeli produk yang murah. Produk tekstil dalam negeri kalah bersaing di wilayah timur Indonesia terutama di Sulawesi produk tekstil China yang menang 30% di pasar domestik. Untuk itu, bagi pelaku UKM yang menggunakan mesin dan karyawan banyak dibutuhkan revitalisasi mesin agar bisa produktif. Produk China akan membanjiri Indonesia. Produk-produk China yang masuk ke sini bukan hanya barang-barang modal, melainkan juga barang-barang konsumsi yang harganya supermurah, yang beberapa di antaranya berpotensi merusak kesehatan. Beralihnya posisi produsen UKM menjadi pedagang karena produsen merasa mereka akan lebih aman jika hanya menjadi pedagang. Hal ini tentu sangat fatal akibatnya.
BalasHapusMudah masuknya produk-produk China yang harganya relatif sangat murah akan mematikan UKM. Hal itu dapat menghambat daya saing dari produk-produk UKM karena masyarakat Indonesia memliki tingkat perekonomian yang lemah. Masih banyak masyarakat yang miskin. Masyarakat Indonesia lebih cenderung menyukai barang yang harganya murah walaupun mereka tahu barang tersebut bukan produk Indonesia. Bukan berarti mereka tidak mendukung produk Indonesia atau tidak ingin memajukan produk Indonesia, melainkan tuntutan ekonomi lah yang menuntut mereka membeli produk yang murah. Produk tekstil dalam negeri kalah bersaing di wilayah timur Indonesia terutama di Sulawesi produk tekstil China yang menang 30% di pasar domestik. Untuk itu, bagi pelaku UKM yang menggunakan mesin dan karyawan banyak dibutuhkan revitalisasi mesin agar bisa produktif. Produk China akan membanjiri Indonesia. Produk-produk China yang masuk ke sini bukan hanya barang-barang modal, melainkan juga barang-barang konsumsi yang harganya supermurah, yang beberapa di antaranya berpotensi merusak kesehatan. Beralihnya posisi produsen UKM menjadi pedagang karena produsen merasa mereka akan lebih aman jika hanya menjadi pedagang. Hal ini tentu sangat fatal akibatnya.
BalasHapusthanks ya infonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id