Rabu, 13 November 2013

PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI

MELEMAHNYA RUPIAH TERHADAP DOLLAR



Melemahnya rupiah terhadap dollar merupakan bukti dari Perekonomian Indonesia saat ini sedang menurun. Dapat terlihat dari kondisi ekspor dan impor yang tidak seimbang di Indonesia.  Salah satu penyebab dari melemahnya rupiah terhadap dollar yaitu, pada tahun 2008 kemarin kenaikan harga komoditas yang mulai menjadi puncak krisis global. Yang berefek pada ekspor andalah Indonesia, yaitu batubara dan minyak kelapa sawit nilai harganya menurun dan meningkatnya impor yang masuk ke Indonesia yang menekan pertumbuhan ekonomi kita menjadi deficit. Deficit perdagangan terjadi kerena volume impor yang tidak mampu lagi di imbangi dengan ekspornya.

Melemahnya rupiah tidak berdampak buruk bagi perekonomian global atupun masalah lainnya, Negara lain yang juga mata uangnya melemah terhadap dollar berarti menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Negara tersebut sedang bermasalah.

Dari info berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), impor yang sedang merajalela di Indonesia bukan dari impor migas (karena Indonesia selalu menjadi impor migas terbesar) seperti  impor smartphone/ pc tablet, mesin-mesin berat pabrik dan alat mekanik industi yang masih impor dari luar, dan penyebab kecilnya yang kemarin saat kacang kedelai dan daging sapi dengan harganya meroket mungkin salah satu penyebab kecilnya. pelemahan rupiah memberikan efek yang negative dibandingkan dengan positifnya, karena bagi perusahaan yang masih mengandalkan impor seperti distributor pakan tenak, farmasi, hingga industry umum lainnya.

(POLA DEDUKTIF)







Keadaan perekonomian saat ini sudah membuat para masyarakat menengah kebawah menjerit karena melambungnya semua harga pokok dan harga-harga yang lain. Dengan melemahnya deficit neraca dagang yang diakibatkan impor yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspornya yang membuat deficit dagang  terganggu. Contoh impor yang terbesar sekarang adalah minyak dan gas (migas). Akibatnya tekanan terhadap impor besar yang menyebabkan melemahnya tukar rupiah dan deficit dagang menurun. Seperti harga BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran yang di nikmati oleh kalangan orang kaya.

Mudahnya produk-produk impor yang masuk ke Indonesia bisa berdampak buruk bagi Indonesia sendiri karena cenderung mengandalkan produk impor yang jelas-jelas kemungkinan produk yang di impor sebenarnya sudah tersedia tetapi oleh pemerintah atau masyarakat sendiri tidak manfaatkan sedemikian mungkin dan menganggap produk atau bahan tersebut di bawah rata-rata atau kata standar. Dan mungkin Negara yang mengekspor ke Indonesia menjadikan Indonesia sebagai lahan perekonomiaanya yang menganggap mengekspor  produknya ke Indonesia dengan nilai rupiah lebih murah dibandingkan dengan Negara lain yang nilai mata uangnya tinggi. Dan seharusnya pemerintah sadar dengan hal tersebut.

(POLA INDUKTIF)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar